Rahmah El-Yunusiyah: Pelopor Pendidikan Perempuan dan Pejuang Kemerdekaan


Rahmah El-Yunusiyah dikenal luas sebagai pelopor pendidikan perempuan di Indonesia dan pendiri Perguruan Diniyah Puteri di Padang Panjang. Kiprahnya merentang antara upaya pendidikan, pembinaan umat, sampai keterlibatan dalam perjuangan kemerdekaan. Warisannya masih terasa sampai kini melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ia dirikan dan gagasan tentang pemberdayaan perempuan melalui ilmu. 

Biografi singkat dan catatan tanggal lahir

Rahmah El-Yunusiyah lahir pada tahun 1900 di Padang Panjang (beberapa sumber mencatat tanggal lahir berbeda: ada yang menulis 26 Oktober 1900, 20 Desember 1900, atau 29 Desember 1900). Perbedaan tanggal ini muncul pada berbagai catatan biografis dan artikel populer; yang lebih penting dalam cerita hidupnya adalah latar keluarga ulama yang membentuk minatnya pada pendidikan dan agama sejak dini. Ia wafat pada 26 Februari 1969 di Padang Panjang. 

Mendirikan Diniyah Puteri — Pionir sekolah perempuan

Pada 1 November 1923 (banyak catatan menyebut tahun 1923) Rahmah mendirikan Perguruan Diniyah Puteri di Padang Panjang — sebuah lembaga pendidikan khusus perempuan yang menjadi contoh pertama sekolah Islam terorganisir untuk perempuan di Nusantara. Diniyah Puteri tumbuh dari pesantren informal menuju institusi yang menawarkan kurikulum agama yang terpadu, serta pendidikan keterampilan dan literasi agama bagi perempuan. Sejak didirikan, Diniyah Puteri berkembang menjadi jaringan pendidikan yang mencakup jenjang dari taman kanak-kanak sampai pendidikan tinggi. 

Gagasan pendidikan dan metode pengajaran

Rahmah menekankan pentingnya pendidikan agama yang sistematis untuk perempuan, tidak hanya sekadar pengajaran ritual tetapi juga kemampuan membaca teks, akidah, akhlak, dan keterampilan mengajar sehingga murid-muridnya bisa menjadi pendidik dan da’i (penggerak dakwah) di komunitas masing-masing. Ia memadukan tradisi pesantren lokal dengan kurikulum yang lebih terstruktur, serta memberi perhatian khusus pada "kodrat" dan peran sosial perempuan dalam bingkai keilmuan Islam. Pemikiran ini kemudian menjadi rujukan studi pendidikan Islam perempuan di Indonesia. 

Peran dalam perjuangan kemerdekaan dan aktivitas sosial

Selain kerja pendidikan, Rahmah El-Yunusiyah aktif dalam upaya kemerdekaan. Pada masa Revolusi Nasional, ia memfasilitasi pembentukan unit perbekalan untuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padang Panjang dan membantu pemenuhan logistik bagi perjuangan lokal. Keterlibatannya menunjukkan perpaduan antara dakwah, pendidikan, dan kerja sosial-politik demi kepentingan bangsa. 

Warisan dan pengakuan kontemporer

Institusi yang didirikannya — Perguruan Diniyah Puteri — terus berkembang hingga mempunyai jenjang pendidikan formal hingga perguruan tinggi. Nama Rahmah sering disebut sebagai inspirator gerakan pendidikan perempuan Islam di Sumatera Barat dan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir ada gelombang penulisan dan penghargaan ulang terhadap peran historisnya; sejumlah pemberitaan dan institusi lokal juga menempatkannya sebagai tokoh penting yang pantas mendapatkan pengakuan nasional. 

Rahmah El-Yunusiyah adalah contoh tokoh yang menggabungkan visi pendidikan, keagamaan, dan nasionalisme. Dengan mendirikan Diniyah Puteri, ia membuka ruang bagi perempuan untuk mengakses ilmu agama secara sistematis dan berperan aktif di ranah publik. Warisannya — baik dari sisi institusional maupun gagasan pendidikan — tetap relevan untuk kajian pendidikan Islam, pemberdayaan perempuan, dan sejarah pergerakan sosial di Indonesia.

Referensi

1. "Rahmah El Yunusiyah" — Wikipedia (id). 

2. Sejarah Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang — Situs resmi Perguruan Diniyah Puteri. 

3. "Mengenang Rahmah El Yunusiyah, Penggerak Kesetaraan Pendidikan Perempuan" — Kementerian Agama (kolom/konten). 

4. Artikel-artikel akademik tentang pemikiran dan kontribusi Rahmah El-Yunusiyah — Jurnal dan tesis universitas (contoh: JIPKL, jurnal UIN, dan repositori). 

5. Liputan dan profil kontemporer (pengakuan/penghargaan tahun-terkini) — MetroTV / Kontan dan pemberitaan lokal tentang pengakuan terhadap Rahmah El-Yunusiyah. 

Post a Comment

Previous Post Next Post